Written by Yafruddin | |
Monday, 19 September 2011 | |
KENDARINEWS-Raha, Akibat bentrok yang tak kunjung berakhir atar sesama geng di Muna Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya Kapolres Muna AKBP R Wawan Wirawan SH diminta mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin kepolisian di Muna. Pasalnya, bias dari bentrok antar geng tersebut sudah banyak warga kota yang menjadi korban.
M Ridwan salah seorang warga Kota Raha mengaku kalau bentrok yang terjadi antara lorong itu sudah tidak dapat didiamkan lagi. Pasalnya, sudah beberapa malam ini, bentrok itu terjadi dan sudah menelan korban.
"Bagaimana saya tidak mau tahu, sebab, kejadiannya di depan rumah saya. rumah-rumah warga yang tidak bersalah ikut rusak karena dilempari. Bayangkan saja, simpang empat yang menjadi peta kekuatan, itu saling direbut. Yang kuat alias banyak massanya menerobos dengan saling serang pakai busur, senjata angin dan pakai batu. Korban berjatuhan di mana-mana. Kasihan juga kita ini kaya sudah tidak ada petugasnya," tegas M Ridwan ditemui saat mengantri BBM, Senin (19/09/2011). Menurutnya bahwa, dalam melihat pertikian ini, seakan-akan aparat melepas tangan atau telah melakukan pembiaran sehingga bentrok antar geng terus terjadi. "kalau Kapolres Muna sudah tidak mampu lebih baik mundur dari jabatannya. Demikian juga kepada Kapolda Sultra kalau tak mampu mengendalikan kondisi ini, sebaiknya mundur juga. Apalah artinya daerah kita memiliki aparat namun pertikaian antar lorong saja tidak bisa diatasi,"tambanya. Padahal, lanjutnya, siapa yang menyerang dan siapa yang diserang sudah ditahu orang-orangnnya. "Itu kan sudah menjadi referensi untuk dijadikan patokan untuk bertindak. Sebab, kalau ini terus dibiarkan begini, sudah pasti korban makin bertambah. Tangkap pelakunya. Kan sudah ketahuan,"ungkapnya. Data diperoleh menyebutkan bahwa beberapa warga masyarakat yang menjadi korban dari bentrok tersebut yakni puluhan warga yang terkena peluru senjata burung, busur bahkan seorang anak lorong PK terkena busur dibagian matanya dan saat ini masih dirujuk di Baubau. Kemudian ada anak lorong PK yang diparangi dan sempat dirawat di Puskesmas Katobu. Kapolres Muna AKBP R Wawan Wirawan SH saat hendak ditemui di ruangannya tidak berada ditempat. Kabag OPS Polres Muna Kompol Honesto R Dasinglolo S Sos yang juga hendak di temui diruangannya, menurut salah seorang stafnya mengaku diarahkan ke Kabag Humas. "Sesuai perintah silahkan saja langsung konfirmasi ke Kabag Humas, AKP Masri," jelas staf tadi. Apapun bentuknya, konflik antar geng ini adalah sebuah pembiaran dari aparat sehingga menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. "Ini modelnya kaya di flim-film. Saling menyerang dengan menggunakan alat. Kalau ini tidak segera diatasi, saya ragu akan semakin parah,"sambung salah seorang warga yang juga sedang melakukan antrian di SPBU.(yaf) |
SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025
19 September 2011
Kapolres Muna Diminta Mundur Dari Jabatannya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Baca juga :
Korte Verklering Antara Belanda dan Buton 8 April 1906
Berikut kami postkan Korte Verklering tanggal 8 April 1906 yang ditanda tangani oleh Sultan Buton Muhammad Asyikin dan perwakilan Pem...
No comments:
Post a Comment
Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam