Matahari News.com,Rumbia- Masyarakat korban banjir
bandang di Kelurahan Lambale Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana,
Sulawesi Tenggara (SUltra), menuntut janji
Pemerintah Bombana dan PT. Billy Indonesia, perusahaan yang di anggap
sebagai biang kerok terjadinya banjir bandang tersebut untuk segera
merealisasikan janjinya.
Janji pemerintah dan PT Billy tersebut diungkapkan saat dilakuan dialog
antara pemerintah, PT. Billy dan masyarakat pada tanggal 27 Januari yang
lalu. Pada saat itu pemerintah berjanji untuk segera melakukan
normalisasi sungai untuk mencegah terjadinya banjir bandang susulan.
Sedangkan PT Billy berjanji
akan mengganti seluruh kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh banjir
bandang tersebut. Selain itu PT. Billy juga berjanji akan segera
memperbaiki cekdam miliknya yang jebol.
Namun setelah sekian lama
ditunggu, janji pemerintah dan PT. Billy tersebut belum juga ada
tanda-tanda untuk direalisasikan. Padahal saat ini hujan terus turun dan
ini sangat berpengaruh terhadap phsikologi warga yang ketakutan akan
datangnya banjir susulan .
Sahrul direktur LSM Sagori
yang selama ini inntens melakuan pendampigan terhadap warga korban
tambang mengatakan, selama ini masyarakat diliputi rasa trauma yang
dalam.
Bila hujan mulai turun
lanjutnya, masyarakat menjadi was-was dan ini berulang terus setiap kali
hujan turun. Kondisi seperti itu tentu saja sangat berpengaruh terhadap
pshikologi mereka terutama anak-anak.
Olehnya itu dia mendesak
agar pemerintah dan PT Billy segera merealisasikan janjinya tersebut
agar masyarakat tidak lagi diliputa rasa was-was.
“ Pemerintah dan PT Bily
harus segera merealisasikan janjinya, terutama normalisasi sungai dan
ganti kerugian masyarakat yang diakibatkan banjir tersebut “ ujarnya.
Masyarakat yang rumahnya
rusak berat akibat banjir, ujar pria berrambut keriting ini, hidup dalam
kondisi yang sangat meprihatinkan. Mereka ini mengalami trauma ganda,
yaitu ketaukan terjadi banjir dan hidup dalam kondisi keterbatasan
akibat harta benda mereka habis tersapu banjir.
Sementara itu, Ketua pansus
tambang yang dibentuk oleh DPRD Bombana untuk menyakapi tragedi
tersebut, Ahmad Yani saat dikonfirmasi melalui pesan singkat ( SMS )
mengatakan bahwa temuan pansus sampai saat ini belum diproses karena
masih akan dirapatkan ditingat pansus.
Ketika ditanyakan mengenai
tanggapan pribadinya sebagai wakil rakyat mengenai masalah yang terjadi,
Yani Pun enggan untuk berkomentar. Dia bahkan menyaran untuk
menkonfirmasi langsung pada Ketua DPRD.
“ lebih elok kalau ke ketua
DPRD, bos ” elaknya yang diirim via pesan singkat. ( MA )
No comments:
Post a Comment
Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam