Penanaman pohon untuk menghijaukan kembali hutan lindung Warangga yang telah dicanangkan
oleh bupati Muna, pada tanggal 24 Januari yang lalu, nampaknya hanya akan menjadi rencan yang sia-sia dan membuang-buang anggaran. Hal ini terlihat dari 4000 bibit
pohon yang disediakan 50% dalam kondisi tidak layak tanam.
Selain itu berdasarkan hasil pantauan mataharinews.com di
lapangan, 75% tanaman yang ditanam pada hari pencanganannya oleh Bupati dan
seluruh Muspida di Muna tersebut ditemukan dalam keadaan mati.
Aktifis penggiat
lingkungan hidup di Muna menilai,
rencana pemerintah menghijaukan kembali Hutan Lindung Warangga sebagai
keinginan setengah hati dan hanya berointasi pada kepentingan proyek bukan
didasari keinginan untuk menghutankan kembali kawasan Hutan Lindung Warangga
yang kini telah berubah fungsi sebagai kebun masyarakat.
Sahrul, salah seorang aktifis lingkungan mengatakan,
pemerintah Kabupaten Muna saat ini tidak memiliki master plan dalam
pengeloalaan dan pengawasan serta
perlindungan kawasan hutan. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan Kepala
Dinasnya yang tidak memiliki visi yang baik di bidangnya.
Sahrul menilai, Kadishut Muna Drs. Haris,M.Ba tidak
layak lagi untuk menjabat sebagai
kadishut. Alasannya, kata Sahrul , visi yang dimilii oleh Kadis dalam
pengelolaan hutan di Kabupaten Muna bukan berorientasi pada pengawasan dan
perlindungan, tetapi lebih cenderung pada eksploitasi.
“ Kalau Haris tetap dipertahanan sebagai kadishut, maka dalam
kurun watu dua tahun, di Muna sudah tidak ada lagi hutan” ungkapnya dengan
suara lantang.
Sahrul mencontohkan, selama Haris menjabat sebagai kadishut,
banyak hutan yang rusak, sementara itu diwaktu yang sama PAD Kabupaten Muna
dari sektor Kehutanan meningatkat tajam. Sahrul mensinyalir naiknya PAD
tersebut bersumber dari hasil hutan yang
kayunya diambil dari kawasan hutan lindung yang sengaja dirusak.
Jadi kalau kalau mengharapkan perlindungan dan pengawasan
hutan di kabapaten Muna pada kadishut saat ini maka sama saja mengharapkan
hujan di tengah terik matahari.
“ Jangankan untuk melakukan pengawasan seluruh kawasan hutan
di kabupaten Muna, kawasan Hutan Lindung Warangga saja yang jelas-jelas ada
didepan batang hidungnya, tidak mampu di amankan” kata sahrul.
Kadishut Muna, Drs. Haris,M.Ba saat di minta untuk konfirmasi
hal tersebut (5/3) , enggan untuk bertemu wartawan. Keengganan Kadishut tersebut
terlihat saat Mataharinews.com mengisi buku tamu dengan tujuan konirmasi untuk
disodorkan pada Kadis oleh pramunya, Kadishut langsung memanggil seluruh kabid
dan Kabag keruangannya dan menggelar rapat secara mendadak.
Entah rapat tersebut berkitan sesuatu yang emergency atau
sengaja dibuat untuk menghindari wartawan, informasinya tidak sampai keluar.
Tapi yang jelas lebih dari satu jam di tunggu, tanda-tanda rapat akan berakhir
belum ada. Sementara itu Ila pramu Kadishut menjelaskan bahwa setelah rapat
Kadis langsung berangkat ke Kendari.
“ Selesai rapat, bapak langsung berangkat ke Kendari “ Jelas
Ila.( MA)
No comments:
Post a Comment
Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam