SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

PROFIL

K@fe’toroha adalah media yang sengaja diperuntukan bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat Sulawesi tenggara untuk memahami sejarah dan peradaban Orang Muna sejak jaman purba hingga saat ini
 K@fe’toroha berasal dari Bahasa Muna yang mememiliki makna tempat atau media untuk memikirkan/merenungkan sesuatu yang bernilai baik dan bermanfaat, baik buat diri sendiri maupun untuk orang lain.
K@fe’toroha juga dapat dimaknai sebagai suatu (yang abstrak) yang menjadi sandaran pemikiran un tuk memikirkan solusi dari suatu atau beberapa kendala yang dihadapi agar  menjadi pembelajaran agar kelak tidak lagi terjebak pada hal  yang sama di hari yang akan datang.
K@fetoroha mempublikasikan  beragam informasi sejarah dan peradaban Orang Muna, baik yang ditulis sendiri oleh Admint atau dikutip/ di copy Paste dari tulisan orang lain dari media yang menyediakan informasi sejarah Muna untuk dikritisi, di caci atau urung rembug demi pelurusan sejarah Orang Muna yang selama ini terpendam.
K@fe’toroha memahami bahwa Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda. Itulah mengapa manusia diciptakan bersuku-suku  dan  berbangsa-bangsa untuk saling mengenal ( dalam arti yang lebih luas ) satu sama lainnya. Olehnya itu kritik, saran dan cacian yang dilontarkan tidak mendiskreditkan Suku, Agama dan Ras ( SARA) tertentu.
Karena kodrati itulah manusia juga disebut sebagai mahluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiir-sendiri. Untuk menyempurnakan serta mencapai tujuan hidupnya manusia harus berkelompok dan bersosialisasi dalam kelompoknya atau dengan kelompok lainnya dengan memegang teguh pronsip tenggang rasa dan Toleransi sebagai mana Falsafa hidup masyarak Muna yang diajarkan Oleh Sugi Manuru Raja Diraja Kerajaan Muna sejak abad XIV M yaitu ;
Po bini-biniti Kuli                                                   ( saling tengang rasa )
Po Adha-adhati                                                     ( Saling menghargai )
Po angka-angka Tao                                           ( saling memahami )
Po Moasi-moasigho                                             ( Saling sayang menyayangi)
Po Pia- Piara                                                          ( Saling memelihara )

K@fe’toroha, mencoba mengejewantahkan hakikat manusia sebagai mahluk sosial tersebut melalui diskusi-diskusi yang berkaitan dengan kebudayaan dan sejarah peradaban manusia dari masa-kemasa. Namun secara khusus, diskusi kebudayaan dan sejarah peradaban tersebut di fokuskan pada diskusi kebudayaan dan sejarah peradaban masyarakat Sulawesi yang memiliki keterkaitan satu sama lain sejak jaman purba.
Diskusi ini bukan bertujuan memperuncing perbedaan dan membuat luka akibat adanya perbedaan terhadap pemahaman sejarah dari satu daerah dengan daerah lainnya, tetapi untuk membuat kita berpikir lebih dewasa lagi dan mau menerima perbedaan itu sebagai kekayaan intelektual yang dimiliki masing-masing.
Kita perlu menyadari bahwa cerita sejarah masa lalu juga merupakan sesuatu yang memilii kekurangan. Apa lagi ada sebuah pemahaman bahwa sejarah yang ada hari ini merupakan buah karya yang berdasarkan sudut pandang dan kepentingan pembuatnya/penulisnya pada masanya.
K@fe’toroha, menyadari sepenuhnya bahwa manusia itu diciptakan dengan akal pikiran sehingga mampu melakukan analisis terhadap apa yang dilihat dan dirasakan. Olehnya itu K@fe’toroha mengajak kawan-kawan untuk berdiskusi dengan akal pikiran yang sehat terhadap sejarah kebudayaan dan peradaban kita tentu saja dengan argumen yang didukung dengan hasil analisis dan kajian mendalam terhadap setiap permasalahan yang didiskusikan.
Akhirnya Admint berharap kiranya tulisan-tulisan di blog ini dapat bermanfat dan memberi sebuah informasi yang cukup tentang sajara Peradaban dan Kebudayaan ORANG MUNA bagi kita semua. A M I N
Salam

Muh. Alimuddin
Admt.

Baca juga :

Korte Verklering Antara Belanda dan Buton 8 April 1906

Berikut kami postkan Korte Verklering tanggal 8 April 1906 yang ditanda tangani oleh  Sultan Buton Muhammad Asyikin dan perwakilan Pem...