SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

03 March 2011

Warga Muna Mengungsi ke Buton

Warga Muna Mengungsi ke Buton
PASARWAJO- Masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna namun masuk dalam rumpun Bombona Wulu Kabupaten Buton ramai-ramai mengungsi ke Lombe, Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton. Mereka minta dijadikan masyarakat Buton dan berharap tinggal di Buton.

Koordinator pendamping pengungsi Desa Tanjung, Laode Saharuddin Gogo mengatakan warga yang mengungsi 192 KK atau 395 jiwa. Mereka enggan kembali ke desa sebelumnya karena beberapa pekan terakhir merasa tidak nyaman dan tertekan walaupun berada dalam rumah sendiri.

"Buat kami harga mati tidak akan kembali ke Desa Tanjung, kami berharap Pemkab Buton dapat menerima kami di Buton," tuturnya.

Dia menjelaskan kronologis hingga warga enggan kembali ke Desa Tanjung yang selama ini ditempatinya. Bermula ketika warga yang merasa tidak diperhatikan aspirasinya oleh Pemkab Muna baik dari segi pendidikan, kesehatan bahkan hingga terjadi intimidasi yang dilakukan Muspika di Kecamatan Tongkuno.

"Masalah kesehatan satu bulan satu kali bidan baru masuk ke Pustu, bagaimana jika ada warga yang sakit dan akan berobat, ditambah lagi dengan sarana pendidikan bagi anak-anak kami hanya setingkat SD dan SMP. Itupun gurunya masuk sekolah jam 10.00 dan pulang pukul 11.00 bagaimana anak akan menerima pendidikan dengan baik," ujarnya lagi.

Puncak hingga warga memutuskan mengungsi ke Buton, lanjut Gogo ketika Muspika kecamatan meminta agar berkoordinasi dengan tokoh adat, imam di Desa Tanjung. Namun warga merasa diintimidasi. Bahkan hingga ada aksi dari salah satu Muspika Kecamatan yang menunjuk mulut imam kampung dengan kayu. Lebih parah lagi, ada isu penyerangan Desa Tanjung, 2000 orang melawan 300 warga. Akhirnya warga menggunakan 50 buah perahu tempel menungsi ke Buton.

Lebih lanjut dia mengatakan sejak Kamis (17/2) lalu, warga mengungsi ke Buton. Alhamdulillah bantuan makanan dari Pemkab Buton, dan masyarakat sekitar Kecamatan Gu terus mengalir bahkan pihak kepolisian memberikan rasa aman yang cukup. "Kami sangat berterimakasih kepada partisipasi semua pihak terutama aparat kecamatan, masyarakat, Kepolisian Gu, dan Pemkab Buton atas bantuannya yang terus mengalir," ujarnya.

Gogo mengatakan selama di pengungsian warga masih bisa bertahan. Rencananya hari ini anak-anak sudah mulai bersekolah kembali. Dia berharap agar Pemkab Buton memberikan lahan tempat tinggal hingga warga dapat hidup dengan normal kembali. Apalagi rata-rata warga hidup dari melaut karena tidak mungkin berharap ke Pemkab terus.

Menanggapi hal tersebut Bupati Buton Sjafei Kahar yang langsung berkunjung ke penampungan warga di Tribun Lapangan Sepak Bola La Wayong Kelurahan Watulea Kecamatan Gu Kabupaten Buton mengatakan pihaknya akan membantu secara perlahan. Namun saat ini Pemkab akan memfasilitasi perwakilan empat warga Desa Tanjung untuk bertemu Gubernur Nur Alam SE dan DPRD Sultra untuk menyampaikan aspirasinya langsung dan meminta petunjuk.

"Untuk saat ini Pemkab Buton akan memberikan bantuan kepada warga namun tidak akan bertahan lama, dan lahan untuk tinggal sudah disiapkan didaerah pesisir pantai Kecamatan Gu," ujarnya.

Saat ini Pemkab belum bisa mengambil langkah Lanjutnya hingga ada arahan dari Pemerintah Provinsi Sultra. Namun dia meminta agar warga tetap bersabar.

Bantuan tanggap darurat yang diberikan Pemkab Buton terhitung sudah dua kali, kali pertama, Jumat (18/2) beras Bulog 500 kg, 50 dos mie instan, dan terpal. Bantuan kedua, hari ini berupa beras Bulog 1.100 kg, ikal kaleng 10 dos (600 kaleng), dan tikar plastik.

Mengunjungi pengungsi Desa Tanjung, Bupati Sjafei didampingi asisten II Sekab Dr Zuhudin Kasim MM, Kadis Sosial LD Saffiuddin SE MM, Para Kabag Setda Drs Hasan Basri, Drs Muh Isa Sayuti, Kepala SKPD, Kasubag Humas Protokoler LM Fajrun ST, dan jajaran Muspides, kemarin sekitar pukul 12.00 Wita.(yen)

No comments:

Post a Comment

Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam

Baca juga :

Korte Verklering Antara Belanda dan Buton 8 April 1906

Berikut kami postkan Korte Verklering tanggal 8 April 1906 yang ditanda tangani oleh  Sultan Buton Muhammad Asyikin dan perwakilan Pem...