Mataharinews.com, Raha – Assisten I Pemkab Muna Drs. La Ode Bou, kemarin ( 6/8), disandera dan diancam dengan sebilah golok oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai tim sukses pasangan Bupati dan wakil Bupati Muna pada suksesi yang lalu.
Akibat insiden itu, La Ode Bou sempat terkurung dalam ruang kerjanya beberapa saat. Untung saja, salah seorang dari para penyandera itu berbaik hati dan membebaskan pejabat yang juga merupakan saudata sepupu Bupati Muna tersebut dari kepungan masa sampai berhasil dibawa kabut Satpol PP meninggalkan kantornya.
Insiden serupa juga pernah terjadi setahun yang lalu. Kala itu yang menjadi korban adalah Sekda Muna Drs. La Or. Bahkan nasib La Ora lebih tragis lagi, sebab dia sempat dipukul dan pelakukanya adalah bawahannya sendiri yakni oknum Satpol PP yang juga tim Sukses Bupati.
Pemicu aksi intimidasi dan kekerasan tersebut juga sama yaitu pembagian proyek yang tidak merata diantara tim sukses.Bahkan menurut beberapa tim sukses, ada yang mendapat proyek namun tidak terlibat dalam tim sukses sementara tim sukses tidak mendapatkan proyek.
Koordinator Fomrad Muna Yayat Fariki menilai, kedua insiden tersebut sangat mencoreng kewibawaan Pemkab Muna. Insiden tersebut juga kata Yayat, memberi gambaran pada publik bahwa sistem dan struktur birokrasi di Muna semakin carut marut.
“Bayangkan saja seorang bawahan, bahkan preman sudah berani melakukan pemukulan terhadap pimpinan birokrasi yang nota bene atasannya hanya karena pembagian proyek yang dinilai tidak adil” kata Yayat yang disampaikan via layanan pesan singkat(7/8).
Yayat juga mengatakan seringnya terjadi insiden yang mengancam keselamatan jiwanya. Pejabat di Pemkab Muna, juga memberi gambaran pemerintahan telah telah kehilangan kewibawaan. Hal itu dapat dilihat seringnya para pejabat mendapat intimidasi dari tim sukses Pasangan Bupati- Wakil Bupati Muna pada suksesi yang lalu.
Pasca insiden tersebut, La Ode Bou sulit ditemui wartawan. Menurut beberapa sumber, La Ode Bou pasca kejadian itu langsung melaporkan kasus yang menimpa dirinya tersebut ke Polres Muna.
Kabag Humas Polres Muna AKP Masri membenarkan hal itu. “Benara kemarin Asisten II Drs La Ode Bou melaporkan kasus penyaderaan dan pengancaman dengan senjata tajam yang dialaminy” jelas Masri pada media saat ditemui di ruang kerjanya ( 7/8).
Menanggapi laporan kepolisi tersebut, beberapa pihak pesimis kalau kasus tersebut akan tunyas. Hal itu berangjkat dari pengalaman kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP terhadap Sekda Muna tahun lalu.
Kala itu Bupati Muna memdesak Sekda mencabut laporannya sehingga kasus yersebut tidak sampai pada proses pengadilan. Hal ini juga yang diduga akan terjadi pada kasus ini. (MA)
No comments:
Post a Comment
Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam