SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

22 March 2012

RENCANA PENGHIJAUAN KEMBALI HUTAN WARANGGA, HANYA ISAPAN JEMPOL


Penanaman pohon untuk menghijaukan kembali  hutan lindung Warangga yang telah dicanangkan oleh bupati Muna, pada tanggal 24 Januari yang lalu,  nampaknya hanya akan menjadi  rencan yang sia-sia dan membuang-buang  anggaran. Hal ini terlihat dari 4000 bibit pohon yang disediakan 50% dalam kondisi tidak layak tanam.
Selain itu berdasarkan hasil pantauan mataharinews.com di lapangan, 75% tanaman yang ditanam pada hari pencanganannya oleh Bupati dan seluruh Muspida di Muna tersebut ditemukan dalam keadaan mati.
Aktifis  penggiat lingkungan hidup di Muna menilai,   rencana pemerintah menghijaukan kembali Hutan Lindung Warangga sebagai keinginan setengah hati dan hanya berointasi pada kepentingan proyek bukan didasari keinginan untuk menghutankan kembali kawasan Hutan Lindung Warangga yang kini telah berubah fungsi sebagai kebun masyarakat.
Sahrul, salah seorang aktifis lingkungan mengatakan, pemerintah Kabupaten Muna saat ini tidak memiliki master plan dalam pengeloalaan dan pengawasan serta  perlindungan kawasan hutan. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan Kepala Dinasnya yang tidak memiliki visi yang baik di bidangnya.
Sahrul menilai, Kadishut Muna Drs. Haris,M.Ba tidak layak  lagi untuk menjabat sebagai kadishut. Alasannya, kata Sahrul , visi yang dimilii oleh Kadis dalam pengelolaan hutan di Kabupaten Muna bukan berorientasi pada pengawasan dan perlindungan, tetapi lebih cenderung pada eksploitasi.
“ Kalau Haris tetap dipertahanan sebagai kadishut, maka dalam kurun watu dua tahun, di Muna sudah tidak ada lagi hutan” ungkapnya dengan suara lantang.
Sahrul mencontohkan, selama Haris menjabat sebagai kadishut, banyak hutan yang rusak, sementara itu diwaktu yang sama PAD Kabupaten Muna dari sektor Kehutanan meningatkat tajam. Sahrul mensinyalir naiknya PAD tersebut bersumber  dari hasil hutan yang kayunya diambil dari kawasan hutan lindung yang sengaja dirusak.
Jadi kalau kalau mengharapkan perlindungan dan pengawasan hutan di kabapaten Muna pada kadishut saat ini maka sama saja mengharapkan hujan di tengah terik matahari.
“ Jangankan untuk melakukan pengawasan seluruh kawasan hutan di kabupaten Muna, kawasan Hutan Lindung Warangga saja yang jelas-jelas ada didepan batang hidungnya, tidak mampu di amankan” kata sahrul.
Kadishut Muna, Drs. Haris,M.Ba saat di minta untuk konfirmasi hal tersebut (5/3) , enggan untuk bertemu wartawan. Keengganan Kadishut tersebut terlihat saat Mataharinews.com mengisi buku tamu dengan tujuan konirmasi untuk disodorkan pada Kadis oleh pramunya, Kadishut langsung memanggil seluruh kabid dan Kabag keruangannya dan menggelar rapat secara mendadak.
Entah rapat tersebut berkitan sesuatu yang emergency atau sengaja dibuat untuk menghindari wartawan, informasinya tidak sampai keluar. Tapi yang jelas lebih dari satu jam di tunggu, tanda-tanda rapat akan berakhir belum ada. Sementara itu Ila pramu Kadishut menjelaskan bahwa setelah rapat Kadis langsung berangkat ke Kendari.
“ Selesai rapat, bapak langsung berangkat ke Kendari “ Jelas Ila.( MA) 

No comments:

Post a Comment

Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam

Baca juga :

Korte Verklering Antara Belanda dan Buton 8 April 1906

Berikut kami postkan Korte Verklering tanggal 8 April 1906 yang ditanda tangani oleh  Sultan Buton Muhammad Asyikin dan perwakilan Pem...