SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

SYARIFUDDIN UDU SOLUSI UNTUK MUNA 2020-2025

26 July 2011

Pong Harjatmo Nyaris Adu Jotos di Rakornas Partai Demokrat

TRIBUNnews.com – Min, 24 Jul 2011

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Ismunadi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Artis senior Pong Harjatmo kembali membuat sensasi. Di sela-sela pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat 2011, Pong membentangkan spanduk bertuliskan "Brantas Korupsi atau Bubar Saja".
"Pesan ini saya tujukan untuk Partai Demokrat. Kalau tidak bisa memberantas korupsi, ya bubar saja," ungkap Pong di depan pintu gedung Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2011).
Aksi Pong sempat menyulut amarah peserta Rakornas PD 2011 yang tengah beristirahat di daerah depan pintu masuk gedung SICC. Kemarahan itu bermula saat Pong menyinggung Ketua Dewan Pembina PD, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pong mencontohkan, sikap kurang tegas Presiden SBY selaku Ketua Dewan Pembina PD, untuk memulangkan mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin.
"Itu salah satu contoh. Kenapa Ketua Dewan Pembina tidak mampu memulangkan kadernya?" kata Pong.
Semakin lama Pong berbicara, emosi beberapa peserta Rakornas pun meninggi. Mereka meminta Pong untuk tidak merecoki jalannya Rakornas. Apalagi perkataan-perkataan yang dilontarkan Pong, seperti pemberantasan korupsi dinyatakan sudah menjadi komitmen PD sejak lama.
"Ini Rakornas, kalau mau demo, di luar sana," ujar seorang peserta Rakornas kepada Pong.
"Yang namanya demokrasi, orang harusnya bebas berbicara. Ini namanya demokrasi," balas Pong seraya terus membentang spanduk yang sempat hendak direnggut peserta Rakornas yang emosi.
Nyaris Adu Jotos
Kericuhan akibat bentang spanduk Pong sempat nyaris berujung adu jotos. Pasalnya sejumlah peserta yang tidak senang dengan aksi Pong meminta sang artis segera meninggalkan arena rakornas.
Seorang peserta Rakornas sempat terlihat hendak merebut spanduk yang dibentangkan Pong dengan kedua tangannya. Upaya itu gagal dengan sikap bertahan Pong.
Meski diminta pergi, Pong bersikukuh melanjutkan aksinya di depan pintu masuk Gedung SICC tersebut. Dia beralasan aksinya itu sebagai wujud demokrasi yang merupakan nafas perjuangan PD.
Kemarahan peserta Rakornas semakin memuncak dengan sikap bersikeras Pong. Kembali, seorang peserta Rakornas yang mengaku dari Kalimantan bahkan lantang menantang Pong ketika keduanya saling berhadapan.
"Saya dari Kalimantan. Anda mau apa?" katanya menyambung pertanyaan Pong yang ingin tahu identitas peserta Rakornas yang memintanya meninggalkan arena Rakornas.
Untung adu jotos tidak terjadi menyusul kesigapan Satgas Rajawali yang ikut dalam pengamanan Rakornas PD 2011. Selain itu sejumlah peserta Rakornas lainnya yang tidak terpancing aksi Pong berusaha menenangkan rekannya yang emosi.
Kendati begitu sindiran terus dilontarkan peserta Rakornas yang masih kesal dengan Pong.
"Kenapa mas Pong, kok begitu? Udah nggak laku lagi jadi artis ya?" ujar pria yang berseragam PD mengiringi kepergian Pong dari arena Rakornas.
Pong mengaku aksi bentang spanduk yang dilakukan merupakan inisiatif pribadi. Tidak ada embel-embel apa pun yang melatarbelakangi aksi nekat yang sebelumnya pernah dia lakukan dengan mencoret-coret Gedung DPR RI.
"Ini inisiatif saya sendiri. Tidak yang lain-lain. Saya cuma ingin Indonesia bebas korupsi sesuai tulisan di spanduk ini," kata Pong seraya menunjuk spanduk yang terus diupayakannya tetap terbentang.
"Saya kan cari momen yang pas," tegasnya saat disinggung alasannya beraksi di acara Rakornas PD 2011.
Pong akhirnya meninggalkan arena Rakornas dengan kawalan Satgas Rajawali. Sebelum dilepas wartawan, Pong sempat berujar, "Nanti disambung lagi ya, di media masing-masing," imbuh Pong.
Untuk berita terbaru, ikuti Yahoo! Indonesia di Twitter dan Facebook

No comments:

Post a Comment

Kami mengundang anda untuk memberikan komentar terhadap artikel yang ada di blog ini termasuk kritikan dan saran dengan syarat tidak menyinggyng masalah suku,agama dan ras tertentu.
Konten dalam komentar bukan menjadi tanggungjawab admin
Salam

Baca juga :

Korte Verklering Antara Belanda dan Buton 8 April 1906

Berikut kami postkan Korte Verklering tanggal 8 April 1906 yang ditanda tangani oleh  Sultan Buton Muhammad Asyikin dan perwakilan Pem...